Dorongan Adjie Massaid sebagai King Maker angelina Sondakh to be a Minister

Dorongan Adjie Massaid sebagai King Maker angelina Sondakh to be a Minister
Dorongan Adjie Massaid sebagai King Maker angelina Sondakh to be a Minister

Mendukung Angie Jadi Menteri Pariwisata: Nurul arifin (Golkar)

Mendukung Angie Jadi Menteri Pariwisata: Nurul arifin (Golkar)
Mendukung Angie Jadi Menteri Pariwisata: Nurul arifin (Golkar)

Walau Sudah Meninggal Adjie tetap Didukung Angelina Sondakh

Walau Sudah Meninggal Adjie tetap Didukung Angelina Sondakh
Walau Sudah Meninggal Adjie tetap Didukung Angelina Sondakh

Angie dan Adjie di Belanda

Angie dan Adjie di Belanda
Angie dan Adjie di Belanda

Album Pertama Angie Musik di Buku Adjie

Album Pertama Angie Musik di Buku Adjie
Album Pertama Angie Musik di Buku Adjie

Minggu, 24 April 2011

Contoh Baik Hubungan Ibu Mertua dan Menantu Artis Marissa Haque (Istri Ikang Fawzi)

Muliawati, Kartini dari Banten: Ibu Mertua Marissa Haque

OPINI | 21 April 2009 | 03:11 862 8 Nihil

1-ibu-mertua-tercinta-setia-nurul-muliawati-binti-tb-mumin-asal-lebak-banten-copy
Hari ini adalah Hari Kartini Indonesia yaitu tanggal 21 April 2009. Ditanggal yang sama - bila masih hidup - hari ini juga merupakan hari ulang tahun ibu mertuaku tercinta (Ratu) Setia Nurul Muliawati binti Tb. Mu’min asal Lebak, Banten. Ibu mertuaku yang biasa dipanggil dengan sebutan sayang Ibu Yuya sangat dekat secara emosional dengan saya, sekeluarga kami semua menganggap beliau sebagai Kartini Indonesia dari Lebak, Banten. Sebagai menantu-mertua hubungan kami disaat lalu adalah saling menyayangi serta memberikan perhatian penuh satu dengan lainnya. Sebuah foto eksklusif kami dibawah ini, diambil tak lama setelah saat lamaran kedua orang tua Ikang kepada kedua orang tuaku disuatu masa tahun 1986. Sebelum Ibu Yuya terkena stroke dan tak lama kemudian meninggal dunia (sebelum kami melangsungkan pernikahan).
2-brussels-belgium-ikang-fawzi-dipeluk-sang-ibu-ratu-setia-nurul-muliawati-binti-tubagus-mumin-1970-2Ibu Yuya adalah mantan Ibu Duta Besar Republik Indonesia yang sejak muda mendampingi sang suami Fawzi Abdulrani bertugas sebagai seorang diplomat muda muda Deplu (Departemen Luar Negeri) di beberapa penempatan diluar negeri semisal penempatan di Cairo-Mesir, Brussels-Belgium, Tokyo-Jepang, Kuala Lumpur-Malaysia, dan Karachi-Pakistan. Sebagai seorang istri diplomat karir, Ibu Yuya sangat fasih berbahasa asing semisal Inggris, Perancis, dan sedikit Jepang. Saya senang mendengarnya disaat ada kesempatan kemarin dulu itu beliau bercerita tentang segala sesuatunya yang terkait tugas kenegaraan mendampingi suami sebagai wakil Indonesia dibeberapa negara diluar negeri. Bagaimana tantangan membesarkan keempat anak balitanya dinegeri orang yang bersentuhan dengan aneka budaya yang sangat berbeda dengan yang seharusnya diberikan kepada keempat anaknya ditanah air.
Ibu Yuya yang berumah diwilayah Pasar Minggu, Jakarta Selatan adalah contoh hidup bagiku saat itu setelah Mama kandungku yang bertempat tinggal di Jalan Lapangan Roos, Tebet Utara, Jakarta Selatan. Kedua perempuan hebat yang sekarang telah almarhumah itu adalah spirit Kartini-kartini nyata bagi kehidupanku hari ini ditahun 2009.
Sebagai seorang perempuan asal Lebak, Banten Ibu Yuya tidak pernah lupa akan kampung halamannya. Almarhumah sering bercerita seperti apa situasi dan kondisi kampung halamannya disaat ditinggalkannya. Tidak terlalu menggembirakan situasi masyarakatnya. Kemiskinan dimana-mana. Kehidupan sinkretik juga dimana-mana – mereka ini adalah kelompok penganut faham kepercayaan namun ber KTP Islam. Ilmu sihir menjadi salah satu instrumen mencari nafkah yang banyak dipakai diarena perdukunan ranah Banten. Bahkan seorang Bung Karno diceritakan mempunyai seorang pintar didekat rumah Ibu Yuya yang dipercaya sebagai pemberikan sepotong tongkat ‘sakti’ penakluk para wanita yang sekaligus juga dipercaya mampu memberikan kekuatan magis bagi kewibawaan Soekarno saat itu – tongkat tersebut adalah yang sering dikepit dan dibawa kemana-mana oleh Presiden pertama RI tersebut. Nah, ayahanda Ibu Yuya-pun yang bernama Tubagus Mu’min – kakek dari Ikang Fawzi begin_of_the_skype_highlighting     end_of_the_skype_highlighting — dipercaya memiliki ‘sejumlah kemampuan’ layaknya penduduk asli asal Lebak, Banten. Semisal ‘dongeng’ disaat rumah mereka diserbu KNIL (tentara Belanda) untuk dibunuh karena sebagai Residen pertama Banten dengan kedudukan di Batavia (Jakarta) ternyata sang Kakek Tubagus Mu’min tersebut mengatur juga logistik rakyat Banten untuk melawan Belanda.
Nah, ketika serdadu KNIL menggerebeg rumah Mbah disaat pulang kampung di Lebak, maka dihalaman depan rumahnya didaerah Leuwi kawung, Lebak, Banten para serdadu berhadapan dengan penampakan seekor maung bodas (macan putih) yang menghadang. Ketika sang maung ditembak ternyata tidak mengenai apapun juga. Lalu ketika rumah Mbah Mu’min diobrak-abrik serdadu Belanda tersebut untuk dibunuh didepan anak-anak dan istrinya, mereka tidak mampu melihat Mbah Mu’min yang sedang duduk diujung meja makannya dengan diam dan sedang berkomat-kamit membaca mantera tertentu. Sebelumnya, sebelum para serdadu tersebut masuk, Mbah Mu’min mengatakan kepada ke 14 anak-anaknya (dari 2 istri karena istri pertamanya meninggal dunia) agar tetap tenang duduk, makan seperti biasa, dan jangan sekali-kali menatap tempat duduknya diujung meja makan mereka. Itulah sejumput cerita kenangan yang pernah saya dengar dari bibir Ibu Yuya disaat saya ‘mengapel’ Ikang saat pulang shooting film “Biarkan Bulan Itu” arahan sutradara Arifin. C. Noer.
Saya tidak tahu persis kebenaran cerita tersebut diatas, namun ketika saya bersosialisasi dengan timses PKS dan beberpa kader PDI Perjuangan yang setia kepada saya saat itu di Banten – disaat Pilkada Banten 2006 lalu – saya meluangkan waktu untuk berziarah kemakam Mbah Mu’min didaerah Pemakaman Leuwi Kawung, Lebak, Banten tersebut. Daaaan… makam tersebut menjadi sejenis (musyrik tentunya) pemujaan masyarakat setempat, saya juga melihat diatas makam tersebut tumbuh pohon beringin yang sangat lebat, besar dan… spooky! Karena disaat saya disana kok… perasaan saya tidak nyaman dan bulu kuduk saya berdiri terus seakan mengajak saya agar cepat-cepat pulang saja.
3-marissa-haque-dengan-kedua-mutiara-hatinya-bella-dan-kiki-fawzi-1991Suamiku bernama asli kelahiran Ahmad Zulfikar Fawzi, namun dasarnya urang Sunda maka mendapat nama panggilan kesayangan Kang Ikang. Ikang sendiri saat kecil tidak terlalu merasa dekat dengan kakeknya. Kenapa? Karena Ikang seringkali dipanggil si Goreng Patut oleh Mbah Mu’min. Karena dari keempat anak-anak Ibu Yuya dan Dato’ Fawzi Abdulrani (orang Mandar/Bugis/Sulsel), Ikanglah yang paling hideung atau paling gelap kulitnya – persis warna kulit Ibu Yuya. Sementara Mbah Mu’min merupakan budak Banten yang berkulit terang seperti orang Cina. Ibu Yuya berparas dan berpostur seperti Ibu kandungnya – istri Mbah Mu’min pertama yang meninggal – yaitu agak seperti orang Arab berkulit sawo matang.
Nah, Ikang katanya saat kecil sepulang bersama kedua orang tuanya dari Brussels-Belgia agak ‘gegar budaya.’ Sering mengejar cicak karena di Belgia katanya dinding apartemen Deplu di Brussels tidak ada cicak, memanjat dan sembunyi diatas pohon sawo dihalaman rumah kompleks Deplu di Jakarta. Lalu … ada yang unik, yaitu Ikang tidak bisa berbahasa Indonesia alias hanya mampu berbahasa Perancis dengan sang Kakek yang Urang Banten asli tersebut. Akhirnya karena si Mbah sering kesal, maka nama panggilan suamiku saat itu adalah Ikang si goreng patut (smile).
Namun ada masa dimana Mbah Mu’min mencari Ikang dan mendekapkan kepalanya didadanya. Yaitu beberapa saat sebelum meninggal dunia dengan sangat sulit – mungkin karena ‘aji pegangan’ beliau seperti kebanyakan layaknya urang Banten kolot – maka proses meninggal dunianya dulu itu disaksikan oleh anak dan istrinya sangat lama. Bahkan konon khabarnya membuat Mbah menjadi sangat menderita. Saat itu disaksikan banyak Mamang dan Bibinya Ikang diramalkan akan menjadi orang terkenal, banyak teman, dicintai kawan maupun lawan, dan… hehe… ini yang membuat saya agak ge-er yaitu akan mendapatkan seorang istri yang baik dan dikenal banyak orang. “Rasanya itu saya deh!”, begitu saya selalu bercanda dengan ipar-iparku disaat ngumpul bareng. Karena saya tahu mantan pacar Ikang disaat kuliah di FISIP-UI dulu juga seorang figur publik – Christine Panjaitan.
4-ikang-fawzi-dan-dua-gadis-mungilnya-di-jayakarta-grup-apartemnt-banten-1999Saya mencintai Ikang Fawzi begin_of_the_skype_highlighting     end_of_the_skype_highlighting suamiku the one and only dengan sepenuh hati paket dengan segala kelebihan maupun kekurangannya – dan insya Allah sampai mati. Ikang memberi saya dua orang Kartini-kartini mungil calon pemimpin negeri ini. Ikang juga membiarkan saya menjadi aktual dan bangga terhadap diriku sendiri tanpa harus menjadi bayang-bayangnya.
Hari Kartini yang jatuh pas saat hari kelahiran Ibu Kartini berkesan ganda bagi keluarga kami, karena Ibu Yuya juga lahir ditanggal yang sama R. A. Kartini dilahirkan. Seorang perempuan mengabdi pada keluarga, menyukai ilmu bahasa, pandai memasak, dan merawat anak-anaknya menjadi generasi yang siap menjawab tantangan zaman itulah Ibu Yuya ibu mertuaku almarhumah tercinta.
Terimakasih Ibu Yuya tercinta atas kesediaan Ibu menjadi Ibu mertua teladanku seumur hidup. Akan kujaga Ikang Fawzi begin_of_the_skype_highlighting     end_of_the_skype_highlighting anak kesayanganmu beserta kedua orang cucu perempuanmu yang lahir melalui rahimku.
Doa kami pagi ini pada hari ulang tahunmu tanggal 21 April 2009 ini.
Ibu Yuya kami tercinta… dirimu telah pergi, namun spirit kekartinianmu terus melekat dihati kami semua para anak-mantumu selamanya.
Sampai tiba saat kami menyusulmu kelak…
I love you forever… Allahu Akbar!
5-ibu-ratu-yuya-fawzi-brussels-belgium-ikang-fawzi-dipeluk-sang-ibu-bersama-3-saudara-lainnya-1970
(Photo: KBRI di Brussels, Belgia)
**Sumber: http://umum.kompasiana.com/2009/04/21/muliawati-kartini-dari-banten-ibu-mertua-marissa-haque/

Keluarga Artis Penulis Buku Ikang & Icha: Ladia Hanifa


Ikang Bikin Buku Properti dan Hiburan
Tribun Timur - Jumat, 11 Maret 2011 00:18 WITA
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM -

Penyanyi rock Ikang Fawzi  mengaku sedang menggarap buku Propertitainment yaitu tentang properti dan entertainment, sesuai dengan usaha yang sedang digelutinya sekarang. Buku ini digarapnya bersama dengan istrinya, Marissa Haque.

"Dalam waktu dekat saya berencana meluncurkan buku tentang proses kreatif Mas Ikang dalam bermusik. Sebelumnya saya menulis buku berjudul Bahasa Kasih tentang pengajaran bahasa Inggris Bagi Tuna Rungu dan Aminah tentang anak-anak dan lingkungan hidup," ungkap Marissa yang juga pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur Banten.

Marissa datang ke Makassar sebagai Duta LP3I. Selama di Makassar, Marissa berpromosi tentang LP3I dan tuntutan zaman yang membutuhkan tenaga kerja yang andal. Menemani Marissa, Ikang juga mengunjungi Trans Studio Theme Park.

Dalam kunjungannya ke Trans Studio, Ikang sempat malantunkan dua lagu yang berjudul It's My Life yang dipopulerkan Bon Jovy dan Munajat Cinta yang dipopulerkan The Rock. Ikang juga memiliki hubungan keluarga dengan Ishadi SK, salah satu pengelola Trans Corp.(*)

Penulis : Edi Sumardi
Editor : Amir Pallawarukka

Guru Pernikahan dan Berumah Tangga Adjie & Anggie adalah Ikang & Icha

Last updated: April 24, 2011

Kejutan Ultah Pernikahan Ikang Fawzi-Marissa Haque

Pasutri bahagia Ikang Fawzi dan Marissa Haque belum lama ini mendapat kejutan dari sang anak di hari jadi pernikahannya. Cerita bermula saat Ikang dan Marissa sedang bekerja. Saat itulah putri pertama mereka menuju sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli kado.
“Aku mau cari kado ulang tahun perkawinan papa mamaku, aku bingung nih bunga atau kue ya?” kata sang anak, Isabella Fawzi.

Ketika sampai di sebuah mal, ” Bella ” sapaan akrab Isabella memilih kue. Setelah beberapa saat memilih kue tart, akhirnya diputuskan membeli dua buah kue, yakni rasa kopi dan rasa keju. “Aku belum pernah beli kue, biasanya aku beli yang gampang kayak roti, pizza dan biasanya aku makan sendiri, sekarang aku beli kue coffe dan cheese cake, semoga mama papa senang dan kebaikan saya dibalas,” katanya.

Sesudah  kue dibeli, Bella kemudian menuju kediamannya di kawasan Bintaro, Tangerang, Banten. Sembari menunggu kedua orangtuanya pulang, Bella menghias meja makan dengan lilin dan minuman. Saat kedua orangtuanya datang, Bella menyambutnya dan memberi kejutan tersebut.
Usaha Bella berhasil. Ikang Fawzi dan Marissa Haque ternyata senang mendapat kejutan tersebut. Terbukti, ketiganya langsung membaca doa bersama dan menyantap kue tart tersebut.

Sumber: http://www.imzers.net/news/read/784/kejutan-ultah-pernikahan-ikang-fawzi-marissa-haque


Bahasa Musik Kasih dalam Keluarga Ikang Fawzi & Marissa Haque

Bisa Bawakan Musik Rock, Kiki Bikin Haru Ikang Fawzi 

Tribunnews.com - Minggu, 11 April 2010 18:30 WIB
Share on Facebook Share on Twitter  Print Berita Ini   + Text 
Bisa Bawakan Musik Rock, Kiki Bikin Haru Ikang Fawzi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fajar Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Penyanyi terkenal di era 80an, Ikang Fawzi tak kuat menahan haru saat melihat anak perempuannya mengikuti jejaknya. Suami Marisa Haque itu menangis saat melihat video rekaman Kiki, sang buah hatinya bermain laiknya pemusik rock.

"Saya shock banget ketika anak perempuan saya yang kedua diam-diam bermain musik rock. Ketika saya lihat video rekaman dia manggung, saya menangis terharu," ucap Ikang, ditemui Tribunnews.com, di peluncuran album Reuni di The Teebox Cafe,Wijaya, Jakarta, pada Minggu (11/4/2010).

Tidak hanya Kiki, anak sulungnya, Bela, juga telah diajak menjadi seorang musisi. "Untuk Bella saya menunggu mempunyai niat serius bermusik, tinggal menunggu semangat apinya membara saja. Saya dari dulu sudah mengajak dia dan memberikan banyak pendidikan musik. Sekarang dia juga sudah punya band pop.

Acara Peluncuran album reuni yang dihadiri oleh Ikang Fauzi, dihadiri oleh sejumlah musisi-musisi terkenal era tahun 80 dan 90an sepert, Utha Likumahuwa, Adi MS, Memes, dan Oddie Agam.

Editor: Anita K Wardhani
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com

Kedekatan Artis Perempuan dengan Mertuanya Patut di Contoh

Tak banyak artis perempuan memperlihatkan betapa dekatnya mereka dengan ibu mertua. Beberapa diantaranya dapat disaksikan di bawah ini:


Kedekatan Artis Perempuan dengan Mertuanya Patut di Contoh

Inspirasi dari Marissa Haque Istri Ikang Fawzi (Icha & Ikang + I & I)

Marissa Haque Kampanye KB

Tribunnews.com - Sabtu, 20 Maret 2010 19:53 WIB
Share on Facebook Share on Twitter  Print Berita Ini   + Text 
Marissa Haque Kampanye KB
Kompas
Marissa Haque
"Mungkin dulu masih relevan banyak anak banyak rezeki. Manusia masih belum banyak sementara dibutuhkan pekerja pertanian yang banyak. Tapi saat ini lapangan kerja sudah sempit dan persaingan semakin kompetitif"
Marissa Haque
Laporan wartawan Tribunnews.com, Iwan Taunuzi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Ada job baru yang dijalani Marissa Haque. Artis cantik ini tak hanya pandai bersilat lidah ala politisi, ia pun juga ahli kampanye. Kali ini program Keluarga Berencana (KB) yang jadi materi kampanyenya.

Ini dibuktikan Marissa saat menjadi pembawa acara pada peluncuran Buku Keluarga Maslahah karangan KH Muhammad Cholis Nafis dan Abdullah Ubaid.

Di hadapan ratusan hadirin di Ballroom Hotel Mulia Jakarta Sabtu, (20/3/2010), isteri Ikang Fawzi meyakinkan tentang pentingnya Keluarga Berencana (KB). Ia mengatakan masalah ledakan penduduk merupakan bencana besar bagi seluruh masyarakat.

Maka, dengan adanya program KB dan kependudukan dari pemerintah itu agar dapat mengurangi ledakan penduduk. Ia menambahkan apa yang dilakukan hari adalah satu bentuk pemahaman tentang penting program pemerintah itu.

Sementara Kyai Sahal, menurut Marissa, merupakan tokoh agamawan yang mampu bicara tentang KB dan kependudukan. Sehingga dilihat dari perspektif agama apa yang menjadi program pemerintah bisa dilaksanakan oleh masyarakat.

"Nah ini ada Kyai bicara BKKBN. Ini dua entitas yang menurut saya terasa klik atau kohesif. Terus judulnya kemaslahatan, jadi kemanfaatan" ungkap Marissa kepada tribunnews.com.

Dalam percakapannya dengan wartawan Tribunnews, Marissa Haque menuturkan bahwa saat ini istilah yang menyebutkan banyak anak banyak rejeki sudah tidak relevan lagi.

Pasalnya kondisi masa lalu berbeda dengan apa yang kita rasakan saat ini.

"Mungkin dulu masih relevan banyak anak banyak rezeki. Manusia masih belum banyak sementara dibutuhkan pekerja pertanian yang banyak. Tapi saat ini lapangan kerja sudah sempit dan persaingan semakin kompetitif" jelas Politisi PPP itu.

Artinya, tambah Marissa, saat ini masyarakat harus benar-benar mengerti akan bahayanya ledakan penduduk. Salah satu solusi dalam meredam peledakan penduduk ialah dengan mengikuti program Pemerintah yang di tugaskan kepada Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.

Editor: Anita K Wardhani
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com

Angie Ajak Keanu Kunjungi Kampung Halaman Adjie Massaid


Tribunnews.com - Senin, 4 April 2011 09:02 WIB
Share on Facebook Share on Twitter  Print Berita Ini   + Text 
Angie Ajak Keanu Kunjungi Kampung Halaman Adjie Massaid
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Angelina Sondakh memeluk putra bungsunya, Keanu Jabar Massaid di makam.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fajar Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Artis dan anggota DPR dari partai Demokrat, Angelina Sondakh mengajak anaknya, Keanu Massaid berpergian ke kampung halaman almarhum suaminya, di Probolinggo Jawa Timur. Tujuan Angie mengajak Keanu agar anak cowoknya tersebut mengenal kampung almarhum ayahnya.

"Kita baru pulang dari Probolinggo saya juga ingin memperkenalkan kepada Keanu daerahnya mas Adjie. Ya alhamdulillah walaupun sampai dia bentol-bentol ke gigit nyamuk dia senang juga,"ucap Angelina Sondakh.

Angie dan Keanu pun belum sempat pergi ke gunung Bromo. Pasalnya keadaan gunung Bromo masih dalam bahaya. Meski belum ke gunung Bromo, menurut Angie, Keanu sangat menikmati perjalanan ke kampung halaman almarhum ayahnya.

"Bromo masih siaga takutnya nanti meletus lagi. Tapi kita napak tilas ketempat-tempatnya mas Adjie dan lihat Keanu juga happy dia bisa dansa-dansa ngikuti nyanyi pokoknya dia senang juga,"ungkap mantan Puteri Indonesia tersebut.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama  |   Editor: Anita K Wardhani
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com

Kedekatan angelina sondakh (Angie) dengan Ibu Mertua

Kedekatan angelina sondakh (Angie) dengan Ibu Mertua
Sayang Ibu Mertua Joyce de Boers, Dorongan Adjie Massaid sebagai King Maker angelina Sondakh to be a Minister

Contoh Bagus Kedekatan Artis marissa haque dgn Ibu Mertuanya

Contoh Bagus Kedekatan Artis marissa haque dgn Ibu Mertuanya
Contoh Bagus Kedekatan Artis marissa haque dgn Ibu Mertuanya